Sabtu, 06 Februari 2010

INFO BUKU BARU: Tuhan Jangan Pisahkan Kami

INFO BUKU BARU: Tuhan Jangan Pisahkan Kami
LUPUS


ruam pada wajah ruam pada kulit


Tubuh memiliki kekebalan untuk menyerang penyakit dan menjaga tetap
sehat. Namun, apa jadinya jika kekebalan tubuh justru menyerang organ
tubuh yang sehat. Penyakit Lupus diduga berkaitan dengan sistem imunologi
yang berlebih.
Penyakit ini tergolong misterius. Para dokter kadang bingung mendiagnosis
penyakit ini. Namanya sedikit unik, LUPUS.

Lupus dalam bahasa Latin berarti "anjing hutan". Istilah ini mulai dikenal
sekitar satu abad lalu. Awalnya, penderita penyakit ini dikira mempunyai
kelainan kulit, berupa kemerahan di sekitar hidung dan pipi .
Bercak-bercak merah di bagian wajah dan lengan, panas dan rasa lelah
berkepanjangan , rambutnya rontok, persendian kerap bengkak dan timbul
sariawan. Penyakit ini tidak hanya menyerang kulit, tetapi juga dapat
menyerang hampir seluruh organ yang ada di dalam tubuh.

Gejala-gejala penyakit dikenal sebagai Lupus Eritomatosus Sistemik
(LES) alias Lupus. Eritomatosus artinya kemerahan. sedangkan sistemik
bermakna menyebar luas keberbagai organ tubuh. Istilahnya disebut LES
atau Lupus.

Masih awam

Jumlah penderita Lupus ini tidak terlalu banyak. Menurut data pustaka, di
Amerika Serikat ditemukan 14,6 sampai 50,8 per 100.000. Di Indonesia
bisa dijumpai sekitar 50.000 penderitanya.

Sedangkan di RS Ciptomangunkusumo Jakarta, dari 71 kasus yang
ditangani sejak awal 1991 sampai akhir 1996 , 1 dari 23 penderitanya
adalah laki-laki.
Penyakit Lupus masih sangat awam bagi masyarakat.

Setelah diteliti penyebab Lupus karena faktor keturunan dan lingkungan.
Penyakit ini justru diderita wanita usia produktif sampai usia 50 tahun.
Namun begitu, ada juga pria yang mengalaminya. Ahli menduga penyakit
ini berhubungan dengan hormon estrogen.

Karena Lupus menyerang wanita subur, kerap menimbulkan berbagai aspek
kesehatan. Misalnya hubungan dengan kehamilan yang menyebabkan
abortus, gangguan perkembangan janin atau pun bayi meninggal saat lahir.

Namun, hal ini bisa saja terjadi sebaliknya. Artinya, justru kehamilan bisa
memperburuk gejala Lupus. Sering dijumpai gejala Lupus muncul sewaktu
hamil atau setelah melahirkan.

Otoimun

Lupus merupakan penyakit yang menyerang perubahan sistem kekebalan
perorangan, yang sampai kini belum diketahui penyebabnya. Penyakit ini
muncul akibat kelainan fungsi sistem kekebalan tubuh.

Dalam tubuh seseorang terdapat antibodi yang berfungsi menyerang sumber
penyakit yang akan masuk dalam tubuh. Uniknya, penyakit Lupus ini antibodi
yang terbentuk dalam tubuh muncul berlebihan.
Hasilnya, antibodi justru menyerang sel-sel jaringan organ tubuh yang sehat.
Kelainan ini disebut autoimunitas .

Antibodi yang berlebihan ini, bisa masuk ke seluruh jaringan dengan dua
cara yaitu :.
Pertama, antibodi aneh ini bisa langsung menyerang jaringan sel tubuh,
seperti pada sel-sel darah merah yang menyebabkan selnya akan hancur.
Inilah yang mengakibatkan penderitanya kekurangan sel darah merah atau
anemia.

Kedua, antibodi bisa bergabung dengan antigen (zat perangsang pemben
tukan antibodi), membentuk ikatan yang disebut kompleks imun.Gabungan
antibodi dan antigen mengalir bersama darah, sampai tersangkut di pem
buluh darah kapiler akan menimbulkan peradangan.

Dalam keadaan normal, kompleks ini akan dibatasi oleh sel-sel radang
(fagosit) Tetapi, dalam keadaan abnormal, kompleks ini tidak dapat
dibatasi dengan baik. Malah sel-sel radang tadi bertambah banyak sambil
mengeluarkan enzim, yang menimbulkan peradangan di sekitar kompleks.

Hasilnya, proses peradangan akan berkepanjangan dan akan merusak
organ tubuh dan mengganggu fungsinya. Selanjutnya, hal ini akan terlihat
sebagai gejala penyakit. Kalau hal ini terjadi, maka dalam jangka panjang
fungsi organ tubuh akan terganggu.

Umumnya penderita Lupus mengalami gejala seperti. kulit yang mudah
gosong akibat sinar matahari serta timbulnya gangguan pencernaan.
Gejala umumnya penderita sering merasa lemah, kelelahan yang
berlebihan, demam dan pegal-pegal. Gejala ini terutama didapatkan pada
masa aktif, sedangkan pada masa remisi (nonaktif) menghilang.

Pada kulit, akan muncul ruam merah yang membentang di kedua pipi, mirip
kupu-kupu. Kadang disebut (butterfly rash). Namun ruam merah menyerupai
cakram bisa muncul di kulit seluruh tubuh, menonjol dan kadang-kadang
bersisik.

Melihat banyaknya gejala penyakit ini, maka wanita yang sudah terserang
dua atau lebih gejala saja, harus dicurigai mengidap Lupus.
Untuk sembuh total dari penyakit ini, tampaknya sulit. Dokter lebih berfokus
pada pengobatan yang sifatnya sementara.Lebih difokuskan untuk mencegah
meluasnya penyakit dan tidak menyerang organ vital tubuh.

Berbagai sumber

pingin baca buku tentang lupus

Peduli Lupus lewat Tuhan, Jangan Pisahkan Kami
Sun 24 Jan 2010
by : Silvia Galikano
Sabtu pekan lalu (16/1), novel Tuhan, Jangan Pisahkan Kami karya Damien Dematra diluncurkan di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Selain Damien, hadir pada peluncuran itu Ketua Yayasan Lupus Indonesia Tiara Savitri.
Tuhan, Jangan Pisahkan Kami bercerita tentang kehidupan Prasasti yang lurus-lurus saja bersama kekasihnya, Salman, hingga suatu ketika tubuhnya tiba-tiba menjadi ngilu dan lemah di seluruh persendian. Dokter mendiagnosa Prasasati mengidap lupus. Konflik bertambah rumit ketika Prasasti kenal Zahir, dan tercuri hatinya. Sementara itu lupus terus menggerogoti tubuhnya, membuat rambutnya rontok, kulitnya berbercak kemerahan, dan dia sering mendadak pingsan.

Lupus atau lengkapnya Systemic Lupus Erythematosus (SLE) adalah penyakit kronik/menahun, menyerupai penyakit-penyakit lain (mimikri), dan menyerang seluruh organ tubuh. Produksi antibodi penderita lupus menjadi berlebihan. Antibodi ini tidak lagi berfungsi menyerang virus, kuman, bakteri yang ada di tubuh, tapi justru menyerang sel dan jaringan tubuhnya sendiri.
Novel yang diilhami kisah nyata ini telah terjual habis dalam tujuh hari dan sekarang sedang dicetak ulang. Tuhan, Jangan Pisahkan Kami juga sedang diangkat ke layar lebar mengambil judul sama dengan novel. Hari peluncuran novel itu dijadikan hari pertama syuting filmnya.
Film Tuhan, Jangan Pisahkan Kami akan diputar di the 9th International Congress on SLE dan Award Nomination “International Lifetime Achievement Award in the Control of SLE” di Vancouver, Kanada pada Juni 2010 serta di festival-festival film international. Tujuan mengangkat cerita novel ini ke film adalah untuk mengajak masyarakat peduli pada penyakit lupus. “Dan dalam hidup selalu ada harapan,” kata Damien. Silvia Galikano

Judul: Tuhan, Jangan Pisahkan Kami

bunda

Puisi cinta

Ibu
Kutemukan dirimu
Tika bulir-bulir bening itu
Basahi tempatmu bersujud
Ibu
Bagai dihimpit gunung batu
Berat terasa nafasku
Lirih, kau sebut namaku
Dalam baris doa panjangmu

Ibu
Di penghujung malam ini
Telah kungar
Bait-bait puisi
Bait-bait terindah
Penyejuk dahaga hati
Di sepertiga malam ini
Telah kusaksikan
Begitu tulus
Begitu cintamu padaku

Ibu
Puisimu terangkai
Elok dalam doa
Puisimu mengalun lembut
Membayar tunai sejuta krisis belaianmu
Untukku. Membalut kerinduanku

Ibu
Puisimu
Puisi cinta untukku


Semarang, 12 maret 2008

latihan nulis puisi

Buku harian

Engkau tak pernah hidup

Selalu diam

Diam saat aku tersenyum

Diam saat aku menangis

Diam saat aku marah

Diam...diam...dan diam

Kaku, kaku dan bisu

Tapi

Engkau mengerti

Engkau memahami

Semua bisikan hati ini

Andai kau hidup tentu kau

Akan berkata-kata

Tentang semua yang kau tahu

Tentang tulisan-tulisanku

Tentang rasa hati yang terukir rapi

Andai kau hidup

Pastilah

Mungkin kau ikut menangis

Mungkin pula tertawa

Atau juga memarahiku

Buku harianku

Kau adalah sahabatku

tak kuasa

Tak Kuasa

Tuhan,

Tika kusadar

Suratan tak lagi sejalan

TakdirMu hadir memupus harapan

Apa hendak kulakukan?

Tuhan,

Kupaksa melupa cinta

Kupaksa mengubur asa

Mencoba menerima

Berbaik sangka tapi sia-sia

S’makin aku mencoba

Jiwa ini kian terluka

Hatipun kian tersiksa

Tuhan! Aku tak bisa

Sungguh aku tak kuasa

Tuhan,

Cinta ini adalah anugrah dariMu

Engkau yang buat, ia tumbuh

bersemi abadi di taman hati

Engkau yang buat, ia kuat lekat dalam hati ini

Engkau jua yang buat,

ianya trasa indah di qolbu ini

Karena itu Tuhan,

Ambil ia dari hatiku!

Hapus ia dari ingatku!

Beriku kekuatan, hingga rela hatiku

Menerima putusanMu

Kost Adilla, Maret 2008

dramaku

Tugas Individu

ARTIKEL

PEMENTASAN DRAMA

Mata Kuliah : Pementasan Drama

Pengampu : Bp. Sendang Mulyana

Oleh

Idatul Fitriyah

2101406068

Rombel 2

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2008

Pawai Drama ‘06

Semester ini menjadi semacam pawai bagi masing-masing kelas V PBSI angkatan 2006. Pasalnya, mata kuliah Pementasan Drama yang diberikan di semester ini berhasil menyedot seluruh waktu, tenaga, pikiran, materi dan perhatian mahasiswa guna menunjukkan prestasi dan kepiawaiannya bermain peran dalam ujian pementasan drama. Setelah melakukan serangkaian latihan yang melelahkan, tampaknya usaha mereka berbuah hasil yang menakjubkan. Ini terlihat dari besarnya apresiasi yang diberikan oleh berbagai pihak dari dalam maupun luar jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Pelaksanaan ujian

Pementasan drama sebagai puncak jerih payah dari latihan yang mereka lakukan, disuguhkan pada khalayak ramai selama lima malam di dua tempat. Selengkapnya kita dapat melihat rangkaian acara pawai drama ’06 sebagai berikut:

tanggal

tempat

rombel

drama

18 Desember

106

1

Perangkap

21 Desenber

106

3

Senja Janji Palsu

22 Desember

B6

2

Sintren

23 Desember

B6

6

4

Sebuah Cinta Sebuah Kisah

Ronggeng Dukuh Paruk

24 Desember

B6

7

5

Jamiela Kurang Seksi

Sampek Engthai

Perangkap

Drama ini mengisahkan kehidupan seorang PSK yang memiliki anak idiot dan dicintai oleh seorang buronan. Drama yang menampilkan empat tokoh dan dua penari ini cukup sukses, apalagi ini merupakan pementasan perdana, sehingga berhasil menyedot perhatian penonton. Lighting saat opening dan saat ada penari sudah pas dan sesuai.sedang untuk setting, tabir hitam yang menutupi sisi samping kanan dan kiri panggung sangat mengganggu pendangan penonton. Kostum dan rias untuk tokoh Rose cukup menguatkan karakter. Namun untuk Steve terlihat lucu, apalagi kostum crew di belakang layar sangat aneh. Selanjutnya vocal masih sangat lemah, artikulasi juga kurang jelas. Hanya ekspresi yang yang kadang kuat tapi juga di beberapa bagian masih kaku. Bagian lain yang menarik adalah ketika musik kendang hadir mengiringi dua penari di opening drama.

Senja Janji Palsu

Drama yang ditampilkan oleh kelas A pararel ini berisi tentang kritikan terhadap kebobrokan yang sering dielu-elukan para pejabat terhadap rakyat kecil. Akan tetapi semua itu ternyata tidak lebih dari ‘gombal’ alias palsu. Dari segi keseluruhan komponen cukup baik dan mendukung pementasan. Pada waktu pementasaan, terdapat kesalahan teknik dalam adegan penusukan, dimana darah yang seharusnya memuncrat di perut malah mencrat ke segala arah, tapi resolusi yang dihadirkan pemain bagus. Opening biasa saja tidak menarik.

Sintren

Kelas yang menamakan dirinya w.o.w community ini tampil perdana di gedung B6. Drama yang mengisahkan kehidupan seorang sintren yang sudah tidak perawan bernama Sumini ini, ternyata mendapat sambutan hangat dari para penonton. Drama ini menampilkan teknik muncul yang lain dari yang lain yaitu dari arah penonton. Setting diatur sesederhana mungkin terkesan minimalis tapi manis dan mewakili konsep yang diangkat. Kostum dan tata rias juga sederhana tapi menguatkan karakter masing-masing tokoh. Kecuali mbah dukun terlihat terlalu tampan. Selanjutnya vocal dan artikulasi yang ditampilkan masing-masing tokoh cukup kuat dan jelas namun di tengah dan di akhir vocal semakin turun kecuali tokoh Sinden. Ekspresi juga kuat hanya sangat terlihat lucu sekali saat dukun kaget. Perpaduan setting, ligting dan musik yang paling unik mengena saat menyambut penonton hadir memasuki ruangan.dan adegan dukun membaca mantra. Musik yang yang didukung dengan suara-suara secara serempakan dan saling bersautan misalnya suara mengejek “sejak kapan kau punya ibu’ dan iringan bunyi “e….e….e….hekya…hekya…hekya….e….e…e…” cukup mengwejutkan memberi efek takjub bagi penonton dan menunjukkan kekompakan seluruh komponen.

Sebuah Cinta Sebuah Kisah

Kelas yang dari awal dianggap paling optimis menjadi the best dalam pementasan drama ini, menamakan dirinya D-club. Drama ini mengisahkan perjalanan cinta Naya yang berakhir pilu. Naya adalah gadis yang terjerembab dalam dunioa narkoba karena salah dalam bergaul. Di ending cerita kekasih yang dicintainya meninggal karna kecelakaan sementara dia sendiri dirawat di rumah sakit yang sama karena kasus narkoba.

Secara keseluruhan suara/vocal dan artikulasi semua tokoh sangat lemah tidak dapat didengan dengan jelas sehingga sulit dipahami alur ceritanya. Hal ini berdampak pula pada antusias penonton yang berkurang, tidak menikmati pementasan secara utuh. Selain itu ekspresi yang ditampilkan oleh seorang pecandu juga kurang kuat, malah terlihat lucu. Selanjutnya setting yang diubah-ubah dan lighting yang sering berubah gelap sangat mengganggu pandangan penonton. Apalagi saat terjadi kesalahan teknis pintu terbuka dengan tidak sengaja menjadikan penonton rame dan malah mengecoh konsentrasi pemainnya sendiri. Serta keberadaan rekaman film melalui LCD saat mengenang terlihat aneh sekali jika ditampilkan dalam drama yang harusnya diperankan oleh pemain di atas panggung. Untuk kostum di awal pertunjukan yaitu ketika disko, secara etika tidak layak naun untuk menampilkan sebuah karakter wanita nakal di dunia malam cukup mengena.

Ronggeng Dukuh Paruk

Tidak jauh berbeda dengan Sebuah Cinta Sebuah Kisah, drama ini sedikit vulgar dan berani menampilkan adegan panas yaitu ketika prosesi buka kelambu untuk melepas keperwanan Srintil. Tata rias untuk tokoh srintil malah terkesan seperti nyi pelet. Selain itu vocal dan artikulasi seluruh pemain lemah dan tidak jelas kecuali tokoh Srintil. Ekspresi yang ditampilkan masing-masing tokoh cukup kuat kecuali tokoh Rasus. Setting cukup sederhana namun siiiplah…, bagus!!! Sedang untuk lightingnya monotone, tidak ada yang menguatkan adegan dalam pementasan.

Jamiela Kurang Seksi

Di bawah kendali sutradara dan pimppro yang handal serta seluruh komponen yang kompak, drama ini boleh juga disandingkan dengan drama garapan kelas B Reguler yang berjudul Sintren. Drama ini dikonsep semi komedi sehingga sangat menghibur. Drama yang hampir mirip dengan cerita Cinderella ini menawarkan ending yang unik. Bila di dalam Cinderella pangeran akhirnya memilih Cinderella untuk dinikahai tapi di dalam drama ini pangeran tidak memilih Jamiela melainkan madam Peri yang dianggap lebih seksi dari Jamiela. Bagian ini kiranya menjadi daya tarik tersendiri di hati penonton. Namun saying sekali vocal dan artikulasi sangat lemah meski telah dibantu microphone. Ekspresi cukup mewakili masing-masing tokoh. Teknik muncul dengan diiringi musik juga menarik, tapi setting yang beberapa kali berubah juga sedikit mengganggu.

Bagian yang terlihat paling aneh adalah perfomance dari penari dan kostumnya. Penari sangat kaku dan masih menghafal gerakan. Malu-malu dan kurang menikmati perannya. Kostum untuk keseluruhan pemain waktu adanya pengumuman pangeran mencari permaisuri kontras sekali. Ada yang meemakai pakaian kerajaan, tukang jamu sampai banci, aneh, lucu tapi menghibur. Sedang untuk musik, kurang pas ketika menggunakan lagu India. Selain itu sangat disayangkan musik tidak memanfaatkan SDM dari kelas sendiri, sehingga yang awalnya kompak menjadi kurang kompak.

Sampek Engthai

Drama yang tampil terakhir ini memang lain daripada yang lain. Drama ini mengangkat kebudayaan dari negeri Cina. Sesuai dengan asal ceritanya, setting dibuat bernuansa cina, seperti cerita di Saolin. Bagus!!!. Musik juga berkiblat kearah Cina namun terkesan monoton karena hanya menampilkan musik-musik kitaro. Bagian yang sama menariknya adalah kostum dan tata rias yang benar-benar menjiplak nuansa orang cina. Akan tetapi hal yang menarik itu terkurangi oleh vocal dan artikulasi pemain yang sangat tidak jelas sehingga alur kurang dapat dipahami. Selain itu konsep drama menggantung. Tidak jelas mau dibuat serius atau dibuat semi komedi.